Rabu, 30 Januari 2019

Membedakan Gejala Awal Kehamilan dan Terlambat Menstruasi


gejala awal kehamilan

Bagi pasangan baru yang ingin segera memiliki sang buah hati untuk melengkapi keluarga kecilnya, pasti telah merencanakan berbagai hal untuk mendukung kehamilan. Salah satunya adalah dengan memahami gejala awal kehamilan. Dengan memahami gejala awal kehamilan, maka sang ibu dan sang ayah bisa mengetahui bahwa program kehamilan mereka berhasil. 

Namun demikian, tidak sedikit pasangan yang belum berhasil melaksanakan program kehamilan dan hanya sering mengalami telat datang bulan. Oleh karena itu, memahami perbedaan antara gejala awal kehamilan dan terlambat menstruasi merupakan hal yang penting bagi pasangan yang sedang menjalani program kehamilan.

Terlebih lagi, terkadang gejala awal kehamilan memiliki kemiripan dengan kondisi premenstruasi atau PMS. Hal ini tentu saja akan semakin menyulitkan pasangan untuk mengetahui apakah kondisi yang dirasakan merupakan gejala awal kehamilan atau hanya telat menstruasi.

Perbedaan Gejala Awal Kehamilan dan Terlambat Menstruasi
Meskipun memiliki ciri-ciri yang mirip antara gejala awal kehamilan dan terlambat menstruasi, namun keduanya memiliki perbedaan yang cukup jelas dan bisa dipahami oleh suatu pasangan. Berikut beberapa perbedaan gejala awal kehamilan dan terlambat menstruasi:

1.    Nyeri Pada Payudara

Pada gejala awal kehamilan dan telat menstruasi, salah satu tandanya adalah adanya rasa nyeri pada payudara. Payudara akan terasa padat, membengkak dan berat. Jika Anda mengalami hal ini namun dalam waktu yang singkat, maka umumnya hal ini menunjukkan bahwa Anda mengalami sindrom PMS. 

Namun, jika rasa nyeri, padat, dan sesak pada payudara dirasakan dalam waktu yang cukup lama, maka umumnya hal ini menunjukkan gejala awal kehamilan. Umumnya, kondisi seperti ini dialami sekitar 1 sampai 2 minggu setelah terjadi pembuahan. Rasa nyeri yang lama disebabkan oleh adanya lonjakan kadar hormon progesteron yang mendukung kehamilan.

2.    Kram Pada Perut

Pada wanita yang akan mengalami menstruasi dan gejala awal kehamilan, umumnya akan merasakan kram pada bagian perut. Namun demikian kram perut pada kedua kondisi dapat dibedakan dengan mudah. Pada wanita yang mengalami PMS, kram perut akan terasa cukup lama, sekitar satu sampai dua hari. Kram perut pada wanita PMS juga cukup intens, terkadang terasa seperti diperas dan punggung terasa nyeri.

Gejala awal kehamilan ditunjukkan dengan adanya kram perut yang ringan dan tidak berlangsung lama. Kram perut sebagai gejala awal kehamilan disebabkan oleh terjadinya implantasi embrio pada rahim wanita. Selain itu, rasa nyeri juga hanya dirasakan pada salah satu sisi saja. Berbeda dengan kram pada PMS yang dirasakan di area perut bagian bawah hingga area punggung.

3.    Mual dan Muntah

Gejala awal kehamilan sering ditunjukkan dengan munculnya perasaan mual dan ingin muntah. Hal ini telah menjadi gejala awal kehamilan yang paling umum dan telah dari dahulu diketahui oleh banyak orang. Perasaan mual dan muntah sebagai gejala awal kehamilan seringkali disebut dengan morning sickness. 

Umumnya, mual dan muntah dirasakan mulai dari 3 minggu setelah terjadinya pembuahan. Namun demikian, tidak semua wanita mengalami morning sickness di awal kehamilannya. Jika Anda mengalami mual dan muntah dalam program kehamilan Anda, maka kemungkinan besar itu adalah gejala awal kehamilan. Sebab, wanita PMS tidak ditunjukkan dengan gejala mual atau ingin muntah seperti pada gejala awal kehamilan.

Beberapa perbedaan antara gejala awal kehamilan dan terlambat datang bulan tersebut bisa menjadi informasi bagi pasangan baru yang sedang menjalani program kehamilan. Dengan ini, maka program kehamilan bisa berjalan dengan lancar, dan pasangan bisa segera mendapatkan momongan.

1 komentar:

  1. informasi yang bermanfaat terima kasih gan monggo dikunjungi juga www.bayikuid.com untuk kebutuhan gendongan bayi

    BalasHapus